Pengaruh dari masyarakat sekitar maupun hidayah dari Allah menjadi alasan umum seseorang memutuskan jadi mualaf. Dan beberapa orang dibawah ini juga punya kisah menarik dalam prosesnya untuk memeluk agama Islam.
1. Membenci Islam namun mempelajari Al Qur’an
Beranjak dewasa, semangat menyingkirkan Islam semakin menjadi-jadi. Bahkan ia sampai rela mempelajari Al Qur’an untuk memusnahkan agama Islam dari negaranya.
Namun semakin lama ia mempelajari Al Qur’an, semakin larut pula ia tenggelam dalam keindahan Islam. Daniel merasa ada perbedaan dari sebelum mempelajari Islam dan setelahnya. Beberapa bulan kemudian ia justru memutuskan menjadi mualaf.
“Banyak perbedaan yang sata dapatkan ketika mempelajari Islam. Agama ini memberikan jawaban login dari pertanyaan yang tidak bisa saya temukan dari agama sebelumnya,” kata Daniel Streich.
2. Sering melihat teman kos sholat
Sampai suatu hari dirinya melihat teman satu kosnya sedang menunaikan ibadah sholat. Saat itu juga perempuan berusia 24 tahun ini berpikir sejenak tentang sisi religinya.
“Saya berpikir, umat muslim saja untuk bertemu dengan Tuhan-Nya harus dalam keadaan suci, bahkan wanita haid dilarang memegang Al Qur’an. Dari situlah titik balik saya,” terang Gisella dikutip dari merdeka.com.
Setelah memikirkan matang-matang, Gisella memutuskan untuk masuk Islam tanpa sepengetahuan orang tuanya. Ia terus menyembunyikan agama barunya tersebut selama 10 bulan lamanya. Barulah setelah mendapat petunjukan dari Allah, Gisella berterus terang kepada kedua orang tuanya tentang statusnya sebagai mualaf.
3. Gara-gara iklan sirup
Seperti yang dialami seorang wanita asal Bandung ini. Setiap bulan puasa tiba, ia sering melihat iklan sirup yang menggambarkan kehangatan keluarga dalam menjalankan ibadah puasa. Dari situlah wanita ini kemudian mulai tertarik dengan Islam.
4. Ikut berpuasa
Sampai akhirnya Lim memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Keputusan ini didukung penuh oleh ibunya. Bahkan sang ibu selalu membangunkan anaknya sahur dan menyiapkan makanan meski ia sendiri bukan muslim dan tidak berpuasa.
“Ibu mendukung keputusan saya dan pengertian. Dia bahkan selalu membangunkan sahur dan menyiapkan makanan,” ungkap Lim dikutip dari News Straits Times.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar