DIRIWAYATKAN, sepulangnya dari Tabuk setelah peperangan dengan bangsa Romawi, Rasulullah dan rombongan berhenti sejenak di salah sudut jalan yang mengarah ke Madinah. Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam tampak menghampiri seorang tukang batu.
Rasulullah yang sangat memperhatikan umatnya tersebut tampak memperhatikan tangan si tukang batu tersebut. Tangan si tukang batu itu tampak melepuh, kulitnya legam merah kehitaman karena terpanggang sinar matahari yang panas.
Lantas Rasulullah bertanya kepada si tukang batu, “Kenapa dengan tanganmu?”
Si tukang batu segera menjawab pertanyaan Manusia Agung yang ada di hadapannya. “Wahai Rasulullah, saya bekerja membelah batu setiap harinya. Batu-batu itu kemudian saya jual ke pasar, uangnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya. Karena itulah tangan saya kasar dan melepuh seperti ini.”
Dalam sekejap, Rasulullah meraih tangan kasar si tukang batu tersebut dan menciumnya. Kemudian Beliau bersabda, “inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.”
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
Tidak ada komentar